masih sering dibuka buat diliyat-liyat doang.
hmmmmm
Pengkajian Performa “Pelatihan Team Building” di Tinjau dari Teori Eksistensial
Pelatihan yang dimaksud adalah suatu metode dalam Pendidikan Orang Dewasa atau suatu pertemuan yang biasa digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mengubah sikap peserta dengan cara yang spesifik. Adapun pelatihan yang telah kami lakukan adalah “Pelatihan Team Building”.
Penganut Eksistensial menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu alat untuk mengembangkan pilihan dan otonomi individu secara maksimum.
Untuk memberikan suatu pendidikan kepada orang dewasa yang memiliki potensi diri, memiliki kebebasan tersendiri dalam menentukan pilihan untuk pendidikannya, oleh sebab itu desain pelatihan merupakan satu alat yang mampu mengembangkan potensi individu tersebut.
Bagi kami sendiri sebagai kelompok yang menyajikan pelatihan ini, bermanfaat untuk kami dimana dari awal kami bebas menentukan bagaimana penyajian yang harus disampaikan kepada peserta, dan dalam menyajikan performa ini kami menggunakan masing-masing potensi yang kami miliki dan mengintegrasinya, lalu feedback yang kami dapatkan sebagai bentuk untuk mengembangkan potensi-potensi kedepannya.
Bagi peserta, potensi yang dimiliki masing-masing individu dalam suatu kelompok dapat terstimulasi dengan adanya pelatihan ini.
Menurut Harper, bahwa eksistensialisme lebih menitikberatkan pada orang secara keseluruhan secara utuh dalam suatu situasi, dimana orang tersebut menemukan dirinya sendiri. Pengertian ini menjelaskan:
1. Ada beberapa pengertian dalam pembicaraan tentang individual sebagai suatu keseluruhan, yakni manusia sebagai suatu keseluruhan
2. Individu tidak dapat dipandang secara terpisah
Pendidikan melalui pelatihan sebagai bentuk untuk membawa seorang dewasa dalam situasi tertentu yang mana ia dapat menemukan dirinya sendiri. Dalam pelatihan performa yang terdahulu yakni performa “Pelatihan Team Building” , seorang dewasa dibawa dalam situasi bekerja dalam kelompok sehingga potensi-potensi individu yang dimilikinya dapat terasah dikarenakan stimulus lingkungan tersebut dan mengembangkannya. Seperti halnya yang disampaikan oleh Burbacher bahwa keikutsertaan dirinya dalam situasi tersebut akan dapat memunculkan berbagai nilai-nilai yang sebenarnya diperlukan.
Silahkan klik disini
untuk men-download dokumen
MODUL
PELATIHAN " TEAM BUILDING"
dari kelompok 1:
1. Mutia Maulidya (08-048)
2. Erlyani Fachrosi (08-052)
3. Dini Atika Rahmi (08-078)
KLIK DISINI
Kelompok 1:
1. Mutia Maulidya (08-048)
2. Erlyani Fachrosi (08-052)
3. Dini Atika Rahmi (08-078)
Metode Pelatihan “Team Building”
1. Batasan Pembahasan Materi Kelompok
Team Buiding merupakan kumpulan individu sebagai anggota dari suatu team. Program team bulding merupakan program pembelajaran untuk menciptakan kebersamaan serta interaksi yang baik dalam suatu tim. Melalui kedua hal ini, diharapkan dapat tercipta kerja sama yang baik dengan semangat tinggi untuk mencapai tujuan kelompok. Peran tim dalam memecahkan masalah dan juga dinamika dalam kelompok kerja.
Kelompok menyadari bahwa kebutuhan akan kerja sama didalam suatu kelompok sangat diperlukan sebagai kebutuhan dasar afiliasi dari peserta pelatihan, khusus peserta dari kelas andragogi. Dilatarbelakangi bahwasanya di setiap mata kuliah yang ada di psikologi selalu membetuk kelompok untuk setiap tugas yang dikerjakan, oleh karena itu kelompok mengangkat judul ini untuk dibawakan sebagai suatu pelatihan sebagai usaha untuk memaksimalkan performansi kelompok.
2. Kesimpulan Hasil Diskusi
Untuk menyampaikan materi ini, kelompok menggunakan teknik komunikasi sebagai berikut:
1) Presentasi
Kelompok membawakan materi mengenai team building dengan teknik presentasi dengan melibatkan peserta berarti komunikasi 2 arah, dan kelompok sebagai fasilitator.
2) Diskusi
Selain itu kelompok juga memberikan waktu kepada peserta untuk bisa berdiskusi mengenai materi yang dibawakan tersebut.
3) Permainan atau games.
Kelompok juga menyajikan materi melalui permainan atau games yang memiliki makna khusus agar peserta pelatihan mengalami pengalaman langsung dari materi yang disajikan kelompok.
4) Tanya Jawab
Memperbolehkan peserta untuk bertanya serta menjawab mengenai materi yang disajikan.
Materi komunikasi melibatkan alat bantu Komputer, LCD dan Pengeras Suara, dengan menggunakan Power Point dan games-games yang terkait.
3. Daftar Pustaka
Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Testimotini tentang pembelajaran online
Menurut saya, pembelajaran online ini termasuk gebrakan baru dalam metode belajar mengajar di psikologi usu, berhubungan karena fasilitas yang masih belum memadai kami hanya bisa berusaha mencari fasilitas ditempat lain dengan usaha kami sendiri dengan mencari tempat yang memadai untuk mencari konektivitas jaringan.
Tapi sejauh ini pembelajaran online sudah cukup baik untuk memulai mahasiswa untuk menggunakan teknologi lebih maksimal bukan hanya digunakan sebagai jaringan social.
secara singkat saya memahami materi sebagai berikut:
Andragogi adalah proses pendidikan bagi seluruh orang dewasa baik dia cacat atau tidak.
Karakteristik POD:
1. Pengalaman
2. Motivasi
3. Peranan dan tanggung jawab
4. Kurang kepercayaan
5. Ide beragam
6. Bermakna
Dalam POD kita menekankan :
1. Konsep diri : perlakuan kita terhadap orang dewasa
2. Pengalaman : bahwa orang dewasa memiliki pengalaman yang banyak
3. Kesiapan belajar: tuntutan peranan
4. Orientasi belajar : aplikatif
Tujuan POD:
1. Untuk membantu mencapai kebahagiaan dan makna kehidupan
2. Membantu memahami dirinya, bakatnya, dan keterbatasannya serta hubungan dengan orang lain.
3. Membantu mengenali dan memahami kebutuhan belajar seumur hidup
4. Memberikan kondisi dan kesempatan dalam membantu orang dewasa mencapai kemajuan dalam proses pematangan
Prinsip POD:
1. Latihan: melakukan aktivitas
2. Hubungan: menghubungkan kejadian yang lalu
3. Akibat: respon terhadap pembelajaran
4. Kesiapan: memperhatikan pembelajaran
Perspektif teoritis:
1. Carl Rogers : hubungan interpersonal dan sikap dalam belajar
2. Paulo Freire : belajar demi meningkatkan martabat
3. Robert M.Gagne : jenis belajar
4. Jack Mezirow : pendidikan sebagai kebebasan
5. Malcom Knowles: POD membutuhkan guru dan metode khusus.
Saya tidak mengerti mengenai pendekatan yang digunakan dalam POD ini. Yang membuat keempat pendekatan ini berbeda apanya sepertinya keempat ini sama dalam hal fokus materi yang dibahas adalah masalah baik itu di perumusan masalah, proyektif, appersepsi-interaksi dan perwujudan diri sendiri.
Alat Bantu Audiovisual Pendidikan Orang Dewasa
A. Pendahuluan
Alat bantu audiovisual : alat yang dipergunakan dalam belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
B. Posisi Alat Bantu dalam Pengajaran
Menurut Morgan et al (1976) efektifitas pengajaran tergantung pada pengertian yang jelas. Artinya, tidak hanya tergantung pada alat bantu visual atau ucapan saja, tetapi dapat dilakukan dengan mengombinasi keduanya sesuai keinginan.
1. Kesalahan Persepsi Alat Bantu Audiovisual (ABAV)
· ABAV bukan suatu bentuk pendidikan tersendiri.
· ABAV bukan hanya berupa gambar hidup.
· Tujuan utama ABAV bukan untuk hiburan.
· ABAV bukan sesuatu yang baru
· ABAV bukan obat untuk mengatasi seluruh hambatan pengajaran.
2. Manfaat ABAV
· Membantu memberikan konsep benar
· Mendorong minat
· Meningkatkan pengertian baik
· Melengkapi sumber belajar lain
· Menambah variasi metode mengajar
· Menghemat waktu
· Meningkatkan keinginantahuan
· Membuat ingatan terhadap pelajaran lama
· Memberikan konsep baru
C. Prinsip Penggunaan ABAV
Menentukan dan menggunakan ABAV:
1. Menentukan Alat Bantu yang Digunakan
Pemilihan alat bantu terbaik pada waktu tertentu mungkin menjadi masalah, terutama untuk pembimbing yang kurang berpengalaman.
2. Menggunakan ABAV
· Bahan terarah
· Sajikan pada waktu yang tepat
· Tahu cara menggunakan
· Alat bantu untuk mengajarkan sesuatu
· Dorong partisipasi pelajar
· Rencanakan penggunaan alat bantu
· Gunakan beberapa alat bantu
· Gunakan dan simpan dengan baik
D. Film, Slide, dan Filmstrip
Film : rangkaian gambar mati pada rol film
Slide : paling popular dan serbaguna dapat digunakan dalam penyuluhan.
Filmstrip: serangkaian foto yang tersusun pada film dengan panjang tertentu, diproyeksikan dengan proyektor khusus.
Sumber: arsip perpustakaan, instansi program penyuluhan POD.
E. Tape Recorder
Efektif dalam pengajaran, mudah dibawa, digunakan, dan disimpan. Berisi diskusi, seminar, konvensi, konferensi, dan lokakarya. Memerlukan perencanaan yang cermat dalam produksi dan penggunaannya.
F. Televisi & Video Tape
TV pendidikan harganya mahal. Menurut Bahrens & Evans (1984) TV instruksional berbeda dengan TV penyiaran yaitu dalam hal materinya, yang tidak didesain untuk didistribusikan oleh stasiun penyiaran massa.
Video tape digunakan untuk melatih penyuluh dalam pelatihan kerja atau penyegaran. Memungkinkan menayangkan objek berupa gambar, demonstrasi, ilustrasi dan penjelasan.
G. Radio
Kelebihan | Kelemahan |
· Memberikan kesegaran · Menjangkau orang banyak · Pendengar membawanya kemanapun | · Pendengar tidak menunjukkan · kembali apa yang telah didengar. |
Ada 2 jenis:
1. Siaran terbuka
2. Kelompok pendengar siaran terbuka
Sumber: kejadian, aktivitas mingguan, masalah dan pokok bahasan yang tepat, pengalaman orang, laporan cuaca.
H. Overhead Projector
Merencanakan program pengajaran dengan menggunakan transparasi.
Mempersiapkan transparasi:
1. Menulis dengan tangan
2. Dengan menggunakan mesin fotokopi
3. Dengan computer
I. LCD Projection Panel
Persiapan bahan | Power point |
Cara menyajikan | komputer |
Penampilan | Berwarna |
J. Papan Tulis, Chart, dan Peta
Merupakan ABAV yang utama. Dan penggunaannya hampir sama.
K. Papan Planel
Biasanya bervariasi menurut tipe konstruksi dan bahan yang digunakan. Banyak warna planel yang tersedia.
L. Pameran
Sarana untuk menarik dan menumbuhkan minat. Digunakan saat pekan raya, dalam etalase toko, atau tempat lain.
M. Benda
Benda yang sering digunakan sebagai alat bantu antara lain contoh atau barang asli, model, dan spesimen.
Create a MySpace Playlist at MixPod.com