Selasa, 03 Agustus 2010

NgeBlog


masih sering dibuka buat diliyat-liyat doang.
hmmmmm

Kamis, 03 Juni 2010

Jawaban UAS no 1

Pengkajian Performa “Pelatihan Team Building” di Tinjau dari Teori Eksistensial


Pelatihan yang dimaksud adalah suatu metode dalam Pendidikan Orang Dewasa atau suatu pertemuan yang biasa digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mengubah sikap peserta dengan cara yang spesifik. Adapun pelatihan yang telah kami lakukan adalah “Pelatihan Team Building”.

Penganut Eksistensial menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu alat untuk mengembangkan pilihan dan otonomi individu secara maksimum.

Untuk memberikan suatu pendidikan kepada orang dewasa yang memiliki potensi diri, memiliki kebebasan tersendiri dalam menentukan pilihan untuk pendidikannya, oleh sebab itu desain pelatihan merupakan satu alat yang mampu mengembangkan potensi individu tersebut.

Bagi kami sendiri sebagai kelompok yang menyajikan pelatihan ini, bermanfaat untuk kami dimana dari awal kami bebas menentukan bagaimana penyajian yang harus disampaikan kepada peserta, dan dalam menyajikan performa ini kami menggunakan masing-masing potensi yang kami miliki dan mengintegrasinya, lalu feedback yang kami dapatkan sebagai bentuk untuk mengembangkan potensi-potensi kedepannya.

Bagi peserta, potensi yang dimiliki masing-masing individu dalam suatu kelompok dapat terstimulasi dengan adanya pelatihan ini.

Menurut Harper, bahwa eksistensialisme lebih menitikberatkan pada orang secara keseluruhan secara utuh dalam suatu situasi, dimana orang tersebut menemukan dirinya sendiri. Pengertian ini menjelaskan:

1. Ada beberapa pengertian dalam pembicaraan tentang individual sebagai suatu keseluruhan, yakni manusia sebagai suatu keseluruhan

2. Individu tidak dapat dipandang secara terpisah

Pendidikan melalui pelatihan sebagai bentuk untuk membawa seorang dewasa dalam situasi tertentu yang mana ia dapat menemukan dirinya sendiri. Dalam pelatihan performa yang terdahulu yakni performa “Pelatihan Team Building” , seorang dewasa dibawa dalam situasi bekerja dalam kelompok sehingga potensi-potensi individu yang dimilikinya dapat terasah dikarenakan stimulus lingkungan tersebut dan mengembangkannya. Seperti halnya yang disampaikan oleh Burbacher bahwa keikutsertaan dirinya dalam situasi tersebut akan dapat memunculkan berbagai nilai-nilai yang sebenarnya diperlukan.

Sabtu, 29 Mei 2010

Evaluasi Performa

Kelompok 1
Performa "Pelatihan Team Building"


Anggota :
- Mutia Maulidya (08-048)
- Erlyani Fachrosi (08-052)
- Dini Atika Rahmi (08-078)

evaluasi silahkan klik disini

Jumat, 21 Mei 2010

U.A.S. hooooohhoooo

Mari KITA SIAP-SIAP untuk UAS

Senin, 29 Maret 2010

Remedial Andragogi

Silahkan klik disini

untuk men-download dokumen

Jumat, 19 Maret 2010

MODUL

MODUL

PELATIHAN " TEAM BUILDING"

dari kelompok 1:
1. Mutia Maulidya (08-048)
2. Erlyani Fachrosi (08-052)
3. Dini Atika Rahmi (08-078)

KLIK DISINI

Senin, 08 Maret 2010

Evaluasi POD Resume 6

Evaluasi

Pengertian dan Jenis Evaluasi
Evaluasi adalah cara mengukur hasil dari kegiatan pendidikan.
Jenis Evaluasi
Berdasarkan tingkat formalitas dan ketepatannya:
1. Evaluasi informal
--> penilaian tentang masalah yang sederhana tanpa menggunakan banyak pertimbangan prinsip evaluasi.
2. Evaluasi semi formal
--> menggunakan prosedur riset yang canggih
3. Evaluasi formal atau penelitian ilmiah

Berdasarkan tujuannya:
1. Evaluasi Formatif
--> Mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan selama masa pengembangan program.
--> Digunakan untuk memperoleh data yang akan digunakan dan membuat efektif materi pengajaran.
2. Evaluasi Summatif
--> Suatu proses evaluasi versi final untuk menentukan efisiensi dan keefektivitas satuan acara pengajaran.

Manfaat Evaluasi
1. Menetukan patokan awal
2. Mengetahui keberhasilan suatu kegiatan
3. Mencek secara periodik efektifitas suatu program
4. Memberikan rasa aman kepada pelaksana tugas
5. Memberikan bukti konkret kepda pihak terkait
6. Meningkatkan sikap professional kepada penerima evaluasi

Tujuan Evaluasi
Menurut Morgan et al (1967):
1. Menentukan sebarapa dekat peserta didik secara individual & keseluruhan
2. Mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai
3. Menentukan efektifitas bahan, metode, dan kegiatan pengajaran
4. Memberikan informasi bermanfaat bagi peserta didik, instruktor, dan masyarakat

Prinsip Evaluasi
1. Mempunyai tujuan pasti
2. Menggunakan tujuan perilaku yan terjangkau dan pasti
3. Bukti tentang perubahan dalam individu
4. Menggunakan instrumen yang tepat dalam evaluasi
5. Kerja sama antara peneliti dengan orang yang dinilai kemajuannya
6. Tidak perlu mengevaluasi semua hasil pembelajaran
7. Evaluasi harus berkesinambungan

Prosedur Evaluasi
1. Mngecek tujuan
2. Memeriksa apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan
3. Mengumpulkan bukti
4. Menentukan sumber bukti
5. Menentukan alat untuk memperoleh bukti
6. Menganalisa bukti
7. Menggunakan hasil

Referensi : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa – Dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Jumat, 05 Maret 2010

Tugas Online 1

Kelompok 1:

1. Mutia Maulidya (08-048)

2. Erlyani Fachrosi (08-052)

3. Dini Atika Rahmi (08-078)

Metode Pelatihan “Team Building

1. Batasan Pembahasan Materi Kelompok

Team Buiding merupakan kumpulan individu sebagai anggota dari suatu team. Program team bulding merupakan program pembelajaran untuk menciptakan kebersamaan serta interaksi yang baik dalam suatu tim. Melalui kedua hal ini, diharapkan dapat tercipta kerja sama yang baik dengan semangat tinggi untuk mencapai tujuan kelompok. Peran tim dalam memecahkan masalah dan juga dinamika dalam kelompok kerja.

Kelompok menyadari bahwa kebutuhan akan kerja sama didalam suatu kelompok sangat diperlukan sebagai kebutuhan dasar afiliasi dari peserta pelatihan, khusus peserta dari kelas andragogi. Dilatarbelakangi bahwasanya di setiap mata kuliah yang ada di psikologi selalu membetuk kelompok untuk setiap tugas yang dikerjakan, oleh karena itu kelompok mengangkat judul ini untuk dibawakan sebagai suatu pelatihan sebagai usaha untuk memaksimalkan performansi kelompok.

2. Kesimpulan Hasil Diskusi

Untuk menyampaikan materi ini, kelompok menggunakan teknik komunikasi sebagai berikut:

1) Presentasi

Kelompok membawakan materi mengenai team building dengan teknik presentasi dengan melibatkan peserta berarti komunikasi 2 arah, dan kelompok sebagai fasilitator.

2) Diskusi

Selain itu kelompok juga memberikan waktu kepada peserta untuk bisa berdiskusi mengenai materi yang dibawakan tersebut.

3) Permainan atau games.

Kelompok juga menyajikan materi melalui permainan atau games yang memiliki makna khusus agar peserta pelatihan mengalami pengalaman langsung dari materi yang disajikan kelompok.

4) Tanya Jawab

Memperbolehkan peserta untuk bertanya serta menjawab mengenai materi yang disajikan.

Materi komunikasi melibatkan alat bantu Komputer, LCD dan Pengeras Suara, dengan menggunakan Power Point dan games-games yang terkait.

3. Daftar Pustaka

Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

disini

disini

disini

disini

disini

disini

disini

disini

disini

4. Testimotini tentang pembelajaran online

Menurut saya, pembelajaran online ini termasuk gebrakan baru dalam metode belajar mengajar di psikologi usu, berhubungan karena fasilitas yang masih belum memadai kami hanya bisa berusaha mencari fasilitas ditempat lain dengan usaha kami sendiri dengan mencari tempat yang memadai untuk mencari konektivitas jaringan.

Tapi sejauh ini pembelajaran online sudah cukup baik untuk memulai mahasiswa untuk menggunakan teknologi lebih maksimal bukan hanya digunakan sebagai jaringan social.

Senin, 01 Maret 2010

Komunikasi POD resume 5

Komunikasi Tertulis Dalam POD

Tujuan tulisan: untuk menarik perhatian terhadap beberapa jenis komunikasi tertulis yang paling sering digunakan oleh pendidik.
Bentuk tulisan tertulis:
1. Laporan Berkala & Surat Edaran
Laporan berkala : laporan yang dikirim secara pribadi kepada orang banyak.
Surat edaran : memfokuskan pada peristiwa, kejadian, atau keadaan lingkungan, digunakan untuk memperkuat dan mendorong pelaksanaan pertemuan.

2. Berita
adalah artikel yang dicetak dalam surat kabar lokal.
Menurut Behrens & Evans (1984) apa yang akan dicetak:
1) Ketepatan waktu
2) Kedekatan
3) Akibat/Pengaruh
4) Menonjol
5) Pusat perhatian orang
6) Kebijakan surat kabar

3. Buletin, Folder, Leaflet, atau Pamflet
adalah informasi tertulis mengenai subjek khusus yang panjangnya bervariasi.
Pesan yang terkandung didalamnya harus jelas dan lengkap, singkat tetapi tidak dibuat-buat. Dapat digunakan secara tersendiri atau dikombinasikan dengan metode visual yang lain.

4. Poster
adalah lembar kertas atau karton dengan ilustrasi dan biasanya hanya menggunakan sedikit kata-kata. Saran agar poster lebih menarik:
a. Tentukan sasarannya
b. Tempatkan kata dan gambar yang merepresentatifkan pesan
c. Usahakan menggunakan slogan
d. Gambarkan secara kasar dengan ukuran kecil
e. Gunakan huruf balok dan warna

5. Menulis Cepat
Tips menulis cepat oleh Read et al (1976)
1) tulis dengan simpel dan jelas
2) Pahami pembaca
3) Miliki rencana
4) Buat draft kasar
5) Pilih kata sederhana
6) Katakan dengan sederhana
7) Beri tanda baca untuk memperjelas
8) Jangan terlalu sering menggunakan huruf besar
9) Diri sendiri sebagai editor
10) Minta persetujuan
11) Selesaikan tepat waktu

6. Menulis agar mudah dibaca
Menurut Read, et al (1976), hal yang perlu diperhatikan:
a. Seperti bercakap-cakap
b. Gunakan kata-kata pendek
c. Gunakan kata-kata personal
d. Gunakan kalimat pendek
e. Gunakan paragraf pendek
f. Susun kalimat secara logis
g. Cek hal penting:
Tata bahasa campuran
Peubah yang berayun
Berlebihan
Kata abstrak
Membatasi
Berbelit-belit
Susunan yang tercampur

Referensi : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa – Dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Jumat, 26 Februari 2010

Metode POD Resume 3

Metode Pendidikan Orang Dewasa

A. Pendahuluan
Ditinjau dari 2 sudut:
1. kontinum proses belajar
2. jenis pertemuan yang dilakukan dalam POD

B. Kontinum Proses Belajar
Metode dipilih berdasarkan tujuan pendidikan, yaitu:
1. Membantu orang menata pengalaman masa lalu melalui cara baru
2. Memberikan pengetahuan atau keterampilan baru

Hal-hal yang dipengaruhi:
1. Persiapan dan orientasi bagi proses belajar
2. Suasana dan kecepatan belajar
3. Peran dan sikap pembimbing
4. Peran dan sikap peserta didik
5. Metode yang diterapkan agar usaha belajar berhasil.

C. Pemilihan Jenis Pertemuan
Menurut Morgan et al (1976)
1. Usaha atau kegiatannya
2. Tugas
3. Siapa sasarannya
4. Bagaimana menyampaikan
5. Masalah yang mungkin timbul

Jenis Pertemuan:
1. Institusi
2. Konvensi
3. Konferensi
4. Lokakarya
5. Seminar
6. Kursus Kilat
7. Kuliah Bersambung
8. Kelas Formal
9. Diskusi Terbuka

D. Merencanakan Pertemuan
Morgan (1976):
1. Tahap pendahuluan untuk menghubungi orang
2. Cara menerima peserta
3. Apa yang akan terjadi dalam pertemuan
4. Cara mengevaluasi pertemuan

E. Metode dalam Pertemuan
1. Penyajian Formal. Semua berlangsung satu arah, dari pembicaraan kepada peserta
a. Ceramah atau kuliah
b. Simposium
c. Diskusi panel
d. Kolokium

2. Teknik diskusi
a. Diskusi terbuka
b. Diskusi kelompok dengan wakil pimpinan
c. Sesi Buzz
d. Teknik "Philips 66"
e. Tim pimpinan
f. Tim pendengar
g. Bermain peran
h. Skit drama
i. Curah pendapat
j. Diskusi informal
k. Debat
l. Diskusi Mangkuk ikan
m. Teknik Kelompok nominal
n. Forum

3. Demonstarsi dan Laboratorium

4. Widyawisata

5. Komunikasi Tertulis

Referensi : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa – Dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Perencanaan POD Resume 3

Perencanaan Pendidikan Orang Dewasa

A. Pendahuluan
Perencanaan pendidikan tidak akan lengkap jika tidak disertai dengan rancangan pembelajaran. Perencanaan pendidikan dan rancangan pembelajaran diperlukan agar proses pendidikan dan pembelajaran orang dewasa dapat berjalan sesuai dengan prinsip pendidikan orang dewasa.

B. Komponen Perencanaan Pendidikan
Menurut Rahman (1989):
1. Peserta didik
2. Tujuan belajar
3. Sumber belajar
4. Kurikulum
5. Organisasi pelaksana
6. Kondisi masyarakat setempat
7. Manfaat langsung
8. Struktur organisasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Penemuan yang telah ada sebelumnya
2. Penelitian keadaan lokasi
3. Perkiraan kebutuhan
4. Penyusunan prioritas
5. Penyusunan tujuan dan strategi
6. Rancangan impletasi
7. Penetapan waktu pelaksanaan
8. Penilaian

C. Perencanaan Partisipatif

1. Prinsip menurut Pidarta (1988)
a. Hubungan dengan masyarakat
b. Partisipan
c. Teknik kerja kelompok
d. Ramalan dan pembuatan program
e. Pengambilan keputusan

2. Prosedur
a. Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan
b. Melakukan ramalan dan menentukan program, tujuan, misi perencanaan prioritas
c. Menspesifikasi tujuan
d. Menentukan standar performansi
e. Menentukan alat/metode/alternative pemecahan
f. Melakukan implementasi dan menilai
g. Mengadakan review

D. Prosedur Pengajaran
Menurut Gange & Briggs (1974) adalah dirancang untuk membuat peserta didik bergerak dari “dimana ia berada” pada saat awal pengajaran menuju pencapaian kemampuann yang telah ditetapkan dalam tujuan khusus pengajaran. Fungsi:
1. Memperoleh perhatian peserta didik
2. Memberitahu tujuan khusus pengajaran kepada peserta didik
3. Membantu peserta didik mengingat kembali pengetahuan yang telah dimiliki
4. Menyajikan materi
5. Member bimbingan belajar
6. Memperoleh performansi
7. Memberi umpan balik tentang perbaikan performansi
8. Menilai performansi peserta didik
9. Meningkatkan retensi dan transfer

E. Rancangan Pengajaran
Menurut pendekatan Dick & Carey (1985) & Hannum & Briggs (1984):
1. Identifikasi tujuan umum pengajaran
2. Melakukan analisis pekerjaan
3. Identifikasi tingkah laku masukan dan cirri peserta didik
4. Merumuskan tujuan performansi
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
6. Mengembangkan strategi pengajaran
7. Mengembangkan dan memilih materi pengajaran
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
9. Merevisi bahan pengajaran
10. Merancang dan melakukan evaluasi sumatif

Referensi : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa – Dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Andragogi Respon Individu 1

secara singkat saya memahami materi sebagai berikut:
Andragogi adalah proses pendidikan bagi seluruh orang dewasa baik dia cacat atau tidak.

Karakteristik POD:
1. Pengalaman
2. Motivasi
3. Peranan dan tanggung jawab
4. Kurang kepercayaan
5. Ide beragam
6. Bermakna

Dalam POD kita menekankan :
1. Konsep diri : perlakuan kita terhadap orang dewasa
2. Pengalaman : bahwa orang dewasa memiliki pengalaman yang banyak
3. Kesiapan belajar: tuntutan peranan
4. Orientasi belajar : aplikatif

Tujuan POD:
1. Untuk membantu mencapai kebahagiaan dan makna kehidupan
2. Membantu memahami dirinya, bakatnya, dan keterbatasannya serta hubungan dengan orang lain.
3. Membantu mengenali dan memahami kebutuhan belajar seumur hidup
4. Memberikan kondisi dan kesempatan dalam membantu orang dewasa mencapai kemajuan dalam proses pematangan

Prinsip POD:
1. Latihan: melakukan aktivitas
2. Hubungan: menghubungkan kejadian yang lalu
3. Akibat: respon terhadap pembelajaran
4. Kesiapan: memperhatikan pembelajaran

Perspektif teoritis:
1. Carl Rogers : hubungan interpersonal dan sikap dalam belajar
2. Paulo Freire : belajar demi meningkatkan martabat
3. Robert M.Gagne : jenis belajar
4. Jack Mezirow : pendidikan sebagai kebebasan
5. Malcom Knowles: POD membutuhkan guru dan metode khusus.

Saya tidak mengerti mengenai pendekatan yang digunakan dalam POD ini. Yang membuat keempat pendekatan ini berbeda apanya sepertinya keempat ini sama dalam hal fokus materi yang dibahas adalah masalah baik itu di perumusan masalah, proyektif, appersepsi-interaksi dan perwujudan diri sendiri.

Rabu, 24 Februari 2010

Alat Bantu POD resume 4

Alat Bantu Audiovisual Pendidikan Orang Dewasa

A. Pendahuluan

Alat bantu audiovisual : alat yang dipergunakan dalam belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

B. Posisi Alat Bantu dalam Pengajaran

Menurut Morgan et al (1976) efektifitas pengajaran tergantung pada pengertian yang jelas. Artinya, tidak hanya tergantung pada alat bantu visual atau ucapan saja, tetapi dapat dilakukan dengan mengombinasi keduanya sesuai keinginan.

1. Kesalahan Persepsi Alat Bantu Audiovisual (ABAV)

· ABAV bukan suatu bentuk pendidikan tersendiri.

· ABAV bukan hanya berupa gambar hidup.

· Tujuan utama ABAV bukan untuk hiburan.

· ABAV bukan sesuatu yang baru

· ABAV bukan obat untuk mengatasi seluruh hambatan pengajaran.

2. Manfaat ABAV

· Membantu memberikan konsep benar

· Mendorong minat

· Meningkatkan pengertian baik

· Melengkapi sumber belajar lain

· Menambah variasi metode mengajar

· Menghemat waktu

· Meningkatkan keinginantahuan

· Membuat ingatan terhadap pelajaran lama

· Memberikan konsep baru

C. Prinsip Penggunaan ABAV

Menentukan dan menggunakan ABAV:

1. Menentukan Alat Bantu yang Digunakan

Pemilihan alat bantu terbaik pada waktu tertentu mungkin menjadi masalah, terutama untuk pembimbing yang kurang berpengalaman.

2. Menggunakan ABAV

· Bahan terarah

· Sajikan pada waktu yang tepat

· Tahu cara menggunakan

· Alat bantu untuk mengajarkan sesuatu

· Dorong partisipasi pelajar

· Rencanakan penggunaan alat bantu

· Gunakan beberapa alat bantu

· Gunakan dan simpan dengan baik

D. Film, Slide, dan Filmstrip

Film : rangkaian gambar mati pada rol film

Slide : paling popular dan serbaguna dapat digunakan dalam penyuluhan.

Filmstrip: serangkaian foto yang tersusun pada film dengan panjang tertentu, diproyeksikan dengan proyektor khusus.

Sumber: arsip perpustakaan, instansi program penyuluhan POD.

E. Tape Recorder

Efektif dalam pengajaran, mudah dibawa, digunakan, dan disimpan. Berisi diskusi, seminar, konvensi, konferensi, dan lokakarya. Memerlukan perencanaan yang cermat dalam produksi dan penggunaannya.

F. Televisi & Video Tape

TV pendidikan harganya mahal. Menurut Bahrens & Evans (1984) TV instruksional berbeda dengan TV penyiaran yaitu dalam hal materinya, yang tidak didesain untuk didistribusikan oleh stasiun penyiaran massa.

Video tape digunakan untuk melatih penyuluh dalam pelatihan kerja atau penyegaran. Memungkinkan menayangkan objek berupa gambar, demonstrasi, ilustrasi dan penjelasan.

G. Radio

Kelebihan

Kelemahan

· Memberikan kesegaran

· Menjangkau orang banyak

· Pendengar membawanya kemanapun

· Pendengar tidak menunjukkan

· kembali apa yang telah didengar.

Ada 2 jenis:

1. Siaran terbuka

2. Kelompok pendengar siaran terbuka

Sumber: kejadian, aktivitas mingguan, masalah dan pokok bahasan yang tepat, pengalaman orang, laporan cuaca.

H. Overhead Projector

Merencanakan program pengajaran dengan menggunakan transparasi.

Mempersiapkan transparasi:

1. Menulis dengan tangan

2. Dengan menggunakan mesin fotokopi

3. Dengan computer

I. LCD Projection Panel

Persiapan bahan

Power point

Cara menyajikan

komputer

Penampilan

Berwarna

J. Papan Tulis, Chart, dan Peta

Merupakan ABAV yang utama. Dan penggunaannya hampir sama.

K. Papan Planel

Biasanya bervariasi menurut tipe konstruksi dan bahan yang digunakan. Banyak warna planel yang tersedia.

L. Pameran

Sarana untuk menarik dan menumbuhkan minat. Digunakan saat pekan raya, dalam etalase toko, atau tempat lain.

M. Benda

Benda yang sering digunakan sebagai alat bantu antara lain contoh atau barang asli, model, dan spesimen.


Referensi : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa – Dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.